Welcome

Selamat datang. Blog ini merupakan kumpulan pengalaman hidup, Tips & trik dan sebagainya
Semoga anda mendapat manfaat.
Senin, 29 September 2008

10 Tips Memulai Bisnis yang Sukses

Diposting oleh Herry Rai Herlambang


Berikut ini 10 langkah yang bisa memandu pebisnis menyusun bisnis dam membuatnya sukses.

1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.

2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.

3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.

4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.

5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.

6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.

7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.

8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.

9. Jadi lah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.

10. Jalankan hukum dan keluarkan pajak dengan benar pada kali pertama. Hal tersebut lebih sulit dan lebih mahal dibandingkan mengerjakannya setelah itu. Apakah bisnis anda butuh teregistrasi? Akankah Anda harus memiliki asuransi untuk karyawan atau deal dengan pajak gaji? Akan bagaimana bentuk bisnis yang Anda pilih mempengaruhi situasi pajak pendapatan Anda? Pelajari kewajiban pajak dan hukum sebelum Anda memulai bisnis dan mengoperasikannya.

sumber: smbzone.indiatimes.com

Senin, 28 Juli 2008

7 HABITS OF EFFECTIVE PEOPLE

Diposting oleh Herry Rai Herlambang

Habit 1, Be Proactive
or the habit of personal vision, means taking
responsibility and actions. Promotes courage to face new challenges
and accept responsibility in order to achieve goals.

Habit 2, Begin with the End in Mind
is the habit of personal leadership, meaning to begin each action with a clear understanding of desired results.
Fosters job completion and unites teams under shared mission and purpose.

Habit 3, Put First Things First
is the habit of effective personal management, emphasizes accomplishing the most important things first and encourages individual action and prioritizations.

Habit 4, Think Win-Win
is the habit of interpersonal leadership,
Think Win-win is the attitude of seeking mutual benefit and encourages conflict resolution.

Habit 5, Seek first to Understand Then to be Understood,
is the habit of effective communication-one of the master skills in life, the key in building win-win relationships and the essence of professionalism.

Habit 6, Synergize
is the habit of effective teamwork. Ensures greater 'buy in' from team members and takes advantage of diversity to discover options that are better than 'my' way or 'your' way.

Habit 7, Sharpen the Saw
is the habit of self-renewal. Promotes continuous improvement and safeguards against burnout and subsequent non-productivity through physical, mental, social-emotional and spiritual renewal.

Jumat, 01 Februari 2008

Menata kembali puing-puing impian

Diposting oleh Herry Rai Herlambang


Sepulang acara Milad TDA-2, saya kais kembali catatan-catatan kecil yang dulu terkubur dalam tumpukan buku-buku. Ternyata impian saya begitu banyak, begitu besar dan begitu indah. Lembar demi lembar dengan seksama saya amati
Sejenak tersadar bahwa selama ini saya mengubur impian-impian saya sesungguhnya.  Alasannya?
Ada 1001 alasan yang saya dapat sebutkan mengapa saya harus kubur impian itu. Salah satunya adalah  karena dengan posisi saya sekarang ini mustahil untuk mencapai impian-impian tersebut.
 " Saat ini waktu saya habis dan dengan upah yang tidak seberapa besar mana mungkin saya raih impian-impian itu? Pokoknya-mustahil!"
Kalimat alasan tersebut menjadi kalimat sakti yang mampu mengubur segala ide yang muncul. Selama ini saya mencoba menyesuaikan diri dengan keadaan . Tentunya dengan memangkas satu persatu impian . Pada akhirnya semua impian itu terkubur habis. Ditengah hiruk pikuk dunia ini saya merasa kosong dan sepi. Semua yang saya lakuan terasa hanya sebatas rutinitas tanpa semangat. Padahal dunia ini begitu indah.

Tiba-tiba teringat postingan Sang founder TDA- Pak Roni (badroniyuzirman.com) tentang buku yang berjudul: "What ever do you thing, thing opposite". Kita harus berpikir terbalik, berlawanan atau dari arah yang berlainan. Serentak terpikir: saya mengartikan kata menyesuaikan diri dengan cara yang salah. Yang saya lakukan adalah menyesuaikan impian dengan kemampuan. Yang paling mudah untuk dilakukan sekaligus paling menyakitkan.
seharusnya yang saya lakukan adalah sebaliknya yaitu menyesuaikan kemampuan  agar layak mendapatkan apa yang di impikan. Aha, ini lah yang seharusnya disadari dari dahulu.

Saya susun kembali impian-impian itu, lembar demi lembar disatukan kembali. Agar lebih indah dan mudah dibaca dan saya pindahkan kedalam media power point disertakan juga musik agar lebih nyaman dan menyentuh emosi.
Aha, seharusnya ini yang saya lakukan sejak dulu.  

Impian adalah keharusan. Memfokuskan hati dan fikiran kepada impian, kemudian lakukan sesuatu agar kita layak meraihnya.

So, langkah awal adalah mari kita bermimpi.
Tak perlu khawatir. Tak perlu cemas. Tak perlu realistis.
(Mimpi kan nggak bayar toh- mimpi itu gratis!)
Mimpi apa saja. Semau-maunya saja.
Mimpi setinggi mungkin, sebesar mungkin, seindah mungkin.
Jangan pernah sedikitpun memangkas impian kita, apalagi sampai menguburnya.
Tantangan kita adalah meraih semua impian kita sendiri.
Let us make the dreams come true.

Semoga bermanfaat,
Herry Rai Herlambang

Tips mempercepat suksus ala TDW

Diposting oleh Herry Rai Herlambang


Untuk mempercepat sukses ala TDW
1. Cari orang-orang sukses dibidang yang kita inginkan, kemudian belajar dari dia. ATM: amati, tiru & modifikasi. Cari dan pelajari para juara-juara, cari mentor dan cari teman-teman yang mendukung.
2. Memiliki target  yang jelas dan alasan yang sangat kuat / kesengsaraan apa jika target tidak tercapai.
3. Keyakinan yang mendukung. Saya pasti bisa, kalau orang lain bisa- kenapa saya tidak.
Kalau saya ditolak, Aha, ingat hukum rata2: tiap 10 orang pasti ada 1 orang yang mau.
4. Mutu dan jumlah tindakan. Semakin banyak bertindak semakin mahir kita.
Lebih baik mencoba memanah ada kemungkinan kena daripada tidak memanah sama sekali sudah pasti tidak akan kena.
5. Monitor dan peka pada tindakan diri sendiri juga pada tindakan orang lain.
6. Fleksible, jika cara yang satu gagal coba dengan cara yang berbeda
7. Persistensi, terus dan terus dan terus dan terus sampai akhirnya dapat.

Semoga bermanfaat
Herry Rai Herlambang